Ketika Islam melarang berpuasa pada hari-hari tertentu-sebagaimana telah dipaparkan pada edisi yg lalu-maka Islam pun menganjurkan kepada umatnya agar melakukan puasa pada hari-hari tertentu yg Rasulullah saw sendiri biasa melakukan puasa pada hari-hari tersebut. Inilah budaya yang sering dilakukan orang muslim pada ummumnya
- Enam Hari pada Bulan Syawal Hal ini didasarkan pada hadis yg diriwayatkan oleh jamaah ahli hadis kecuali Bukhari Nasa’i dari Abu Ayyub al-Anshari bahwa Rasulullah saw bersabda “Barangsiapa yg berpuasa di bulan Ramadhan lalu mengiringinya dgn enam hari dari bulan Syawal maka seakan-akan dia telah berpuasa selama satu tahun .” Puasa tersebut menurut Imam Ahmad dapat dilakukan berturut-turut atau tidak berturut-turut dan tidak ada kelebihan antara yg satu dgn yg lainnya. Sedangkan menurut golongan Hanafi dan golongan Syafi’i lbh utama melakukannya secara berturut-turut yaitu setelah hari raya.
- Puasa tanggal 9 Dzul Hijjah bagi selain orang yg melaksanakan Haji Kesunnahan berpuasa pada tanggal tersebut didasarkan pada hadis-hadis
- Dari Abu Qatadah ra bahwa Rasulullah saw bersabda “Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun yaitu satu tahun yg telah berlalu dan satun tahun yg akan datang.” .
- Dari Hafshah ra dia berkata “Ada empat hal yg tidak pernah ditinggalkan Rasulullah saw yaitu puasa Asyura puasa sepertiga bulan puasa tiga hari dari tiap bulan dan salat dua rakaat sebelum Subuh.” .
- Dari Uqbah bin Amir ra bahwa Rasulullah saw bersabda “Hari Arafah hari Kurban dan hari-hari Tasyriq adl hari raya umat Islam dan hari-hari tersebut adl hari-hari makan dan minum.” HR Khamsah kecuali Ibnu Majah dan dinyatakan sahih oleh Tirmidzi.
- Dari Ummu Fadhal dia berkata “Mereka merasa bimbang mengenai puasa Nabi saw di Arafah lalu Nabi saw saya kirimi susu. Kemudian Nabi saw meminumnya sedang ketika itu beliau berkhotbah di depan umat manusia di Arafah.” .
- Puasa Bulan Muharrom dan Sangat Dianjurkan pada Tanggal 9 dan 10
Hal ini berdasarkan pada hadis-hadis
- Dari Abu Hurairah ra dia berkata “Rasulullah saw ditanya ‘Salat apa yg lbh utama setelah salat fardhu?’ Nabi menjawab ‘Salat di tengah malam’. Mereka bertanya lagi ‘Puasa apa yg lbh utama setelah puasa Ramadhan?’ Nabi menjawab ‘Puasa pada bulan Allah yg kamu namakan Muharrom’.” .
- Dari Muawiyah bin Abu Sufyan ra dia berkata aku mendengar Rasulullah saw bersabda “Hari ini adl hari ‘Asyura dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Sekarang saya berpuasa maka siapa yg mau silahkan puasa dan siapa yg tidak mau maka silahkan berbuka.” .
- Dari Aisyah ra dia berkata “Hari ‘Asyura’ adl hari yg dipuasakan oleh orang-orang Quraisy di masa jahiliyah Rasulullah juga biasa mempuasakannya. Dan tatkala datang di Madinah beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang-orang utk turut berpuasa. Maka tatkala diwajibkan puasa Ramadhan beliau bersabda ‘Siapa yg ingin berpuasa hendaklah ia berpuasa dan siapa yg ingin meninggalkannya hendaklah ia berbuka’.” .
- Dari Ibnu Abbas ra dia berkata “Nabi saw datang ke Madinah lalu beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura’ maka Nabi bertanya ‘Ada apa ini?’ Mereka menjawab hari ‘Asyura’ itu hari baik hari Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa saw dan Bani Israel dari musuh mereka sehingga Musa as berpuasa pada hari itu. Kemudian Nabi saw bersabda ‘Saya lbh berhak terhadap Musa daripada kamu’ lalu Nabi saw berpuasa pada hari itu dan menganjurkan orang agar berpuasa pada hari itu. ” .
- Dari Abu Musa al-Asy’ari ra dia berkata “Hari ‘Asyura’ itu diagungkan oleh orang Yahudi dan mereka menjadikan sebagai hari raya. Maka Rasulullah saw bersabda“Berpuasalah pada hari itu.” .
- Dari Ibnu Abbas ra dia berkata “Tatkala Rasulullah saw berpuasa pada hari ‘Asyura’ dan memerintahkan orang-orang agar berpuasa pada hari itu mereka berkata “Ya Rasulullah ia adl hari yg diagungkan oleh orang Yahudi dan Nashrani” maka Nabi saw bersabda “Jika datang tahun depan insya Allah kami berpuasa pada hari kesembilan .” Ibnu Abbas ra berkata “Maka belum lagi datang tahun depan Rasulullah saw sudah wafat.” . Para ulama menyebutkan bahwa puasa Asyura’ itu ada tiga tingkat tingkat pertama berpuasa selama tiga hari yaitu hari kesembilan kesepuluh dan kesebelas. Tingkat kedua berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh. Tingkat ketiga berpuasa hanya pada hari kesepuluh saja.
- Berpuasa pada Sebagian Besar Bulan Sya’ban Hal ini berdasarkan hadis
- Dari Aisyah ra berkata “Saya tidak melihat Rasulullah saw melakukan puasa dalam waktu sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan tidak satu bulan pun yg Nabi saw banyak melakukan puasa di dalamnya daripada bulan Sya’ban.” .
- Dari Usamah bin Zaid ra berkata Aku berkata “Ya Rasulullah saw tidak satu bulan yg Anda banyak melakukan puasa daripada bulan Sya’ban !” Nabi menjawab “Bulan itu sering dilupakan orang krn letaknya antara Rajab dan Ramadhan sedang pada bulan itulah amal-amal manusia diangkat kepada Tuhan Rabbul ‘Alamin. Maka saya ingin amal saya dibawa naik selagi saya dalam berpuasa.” .
- Berpuasa pada Hari Senin dan Kamis Hal ini berdasarkan pada hadis Abu Hurairah ra bahwa Nabi saw lbh sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis lalu orang-orang bertanya kepadanya mengenai sebab puasa tersebut lalu Nabi saw menjawab “Sesungguhnya amalan-amalan itu dipersembahkan pada tiap Senin dan Kamis maka Allah berkenan mengampuni tiap muslim kecuali dua orang yg bermusuhan maka Allah berfirman“Tangguhkanlah kedua orang itu!” . Dalam sahih Muslim diriwayatkan bahwa Nabi saw ditanya orang mengenai berpuasa pada hari Senin maka beliau bersabda “Itu hari kelahiranku dan pada hari itu pula wahyu diturunkan kepadaku.” .
- Berpuasa Tiga Hari Setiap Bulan Dari Abu Dzarr al-Ghiffari ra berkata “Kami diperintah Rasulullah saw utk melakukan puasa tiga hari dari tiap bulan yaitu hari-hari terang bulan yakni tanggal 13 14 dan 15 sembari Rasul saw bersabda ‘Puasa tersebut seperti puasa setahun ‘.” .
- Berpuasa Selang-seling Dari Abdullah bin Amr berkata Rasulullah saw telah bersabda “Puasa yg paling disukai Allah adl puasa Daud dan salat yg paling disukai Allah adl salat Daud. Ia tidur seperdua malam bangun sepertiganya lalu tidur seperenamnya dan ia berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari.” Referensi
- Fiqhus Sunnah Sayyid Sabiq
- Tamamul Minnah Muhammad Nashirudddin al-Albani Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
sumber file al_islam.chm