Minggu, 20 November 2011

sinetron merajarela

Industri sinetron tanah air kini mengalami perubahan tren (gagasan pokok di awal). Kalau beberapa waktu silam drama rumah tangga menjadi pilihan para sineas,kini sinetron remaja banyak diproduksi.Kaum remaja kini dimanjakan.Lihat saja di layar televisi kita,apa pun setasiun penyiaranya,seolah- olah tiada hari tanpa sinetron remaja.SCTV misalnya,menghadirkan sinetron Shepia,Siapa Takut Jatuh Cinta,Tunjuk Satu Bintang,dan FTV Remaja.RCTI tidak mau kalah dengan menyuguhkan Pernikahan Dini,Gadis Penakluk Opera SMU,ABG,LUV,Bintang Idola,dan Anak Gundang.Indosiar pun ikut menampilkan Cinta SMU,sedangkan Trans TV menghadirkan Vanya.Semuanya memiliki rating cukup tinggi.Berdasarkan Surve Research Indonesia(SRI) juli lalu Cinta SMU meraih rating (14,2),Pernikahan Dini memiliki Rating (11,2),Shepia (10,7),LUV (8,1),dan disusul sinetron remaja lainnya.
Memang seperti lazimnya budaya Industri Televisi Tanah Air ini, jika satu sukses yang lainnya pun ramai ramai mengikutinya.Keberhasilan sinetron pernikahan Dini menjadi pemicu Sineas lain untuk mengikuti jejaknyaApalagi,ketika film layar lebar yang bercerita tentang remaja ada apa dengan cinta laris dJseribu penonton.Tidak mustahil jika sinetron remaja menjadi tren baru(gagasan pokok di akhir)(pada paragraph pertama terdapat dua gagasan pokok di awal dan di akhir).


Pengamat Televisi,Arswendo Atmowiloto,menilai bahwa tren sinetron remaja disebabkan oleh banyak hal(gagasan pokok di akhir).”Keberhasilan Tayangan seperti Meteor Garden atau Tayangan Pernikahann Dini disebabkan oleh ceritanya yang agak lain,tetapi menyuguhkan yang terjadi dalam kehidupan remaja sehari hari,“Ungkap Sineas yang baru meluncurkan produk barunya,Clasic News.
Sementara itu, Ram Punjabi dari Multivision dalam perbincangan dengan media beberapa bulan lalu menyatakan bahwa sinetron garapannya telah menyentuh kehidupan remaja sejak dahulu(gagasan pokok di tengah).Namun,porsinya kecil.”Jika sekarang kita berikan tema remaja secara utuh karena memang kini sinetron remaja menjadi tren”akunya ia mengungkapkan.”Sekarang ini Banyak penelola televisi minta dibuatkan sinetron remaja.Kini saya sudah Memproduksikan beberapa sinetron remaja,antara lain Tujuh Tanda Cinta yang sebentar lagi akan ditayangkan. ”Ia menerangi ibarat Tren atau mode,memang ini hanya perputaran apabila dulu drama rumah tangga,horor,atau komedi menjadi tren kini berganti sinetron Remaja.Akan tetapi,bukan tidak mungkin beberapa bulan mendatang sinetron remaja tidak laku lagi,”Ungkapannya.
Para pengelola stasiun Televisi mengungkapan bahwa Keberhasilan sinetron Perikahan Dini dan Film Layar Lebar Ada Apa Dengan Cinta memang menjadi pemicu lahirnya tren sinetron remaja. “Penonton remaja mempunyai potensi besar sehingga ketika sinetron remaja menjadi tren,kita pun harus menyuguhkan SCTV sinetron jenis itu.”aku humas Budu Darmawan.Senada dengan Budi Darmawan,Teguh Juwarno dari RCTI mengungkapkan bahwa pangsa pasar berdanpak pada tingginya ranting di iklan ia mengtakan,”Oleh karena itu,kami sekarang mulai membuat sinetron remaja buatan sendiri,yaitu LUV atau anak Gondang.”Hal itu diamini oleh rekannya dari Indosiar.Gufron Sakaril.


Arswendo mengingatkan agar tren tersebut disikapi secara positif. Artinya,para kreator sinetron harus mencari trobosan baru”Jangan hanya mengekor melihat yang satu sukses.Buru-buru lainnya mengikuti berbuat meniru niru demikian itu berarti berfikir analogis.Apalagi hal ini terjadi dapat dipastikan tren ini tidak bertahan lama.Yang jelas,kini banyak bermunculan bintang bintang baru dibelantika sinetron kita(gagasan pokok di akhir).


Sesuai dengan ceritanya yang bertema remaja. Para pemain pun dipilih yang sesuai dengan karakter perannya sehingga para pemain baru memperoleh kesempatan layar TV tidak hanya dihiasi oleh artis yang itu itu saja.Tidak dapat dimungkiri hal itu berdampak tidak mengenakan artis senior yang dulu dapat berperan pada beberapa sinetron dalam satu pekan(gagasan pokok di awal).”Iya sekarang kita kita yang sudah tua tidak laku lagi sekarng zamannya artis artis ABG,” keluh artis artis terkenal.


Memang ada positif dan negatifnya.Namun yang pasti lahirnya ren baru itu diharapkan mampu pula melahirkan pemikiran pemikiran baru di belantika sinetron Indonesia. Lahirnya tren baru itu tidak sekedar mengekor keberhasilan sinetron lainnya(gagasan pokok di akhir).